Panduan Pemecahan Masalah Sirkuit Daya (PS) Lift Mitsubishi
1 Gambaran Umum
Rangkaian PS (Power Supply) menyediakan daya kritis ke subsistem lift, dikategorikan menjadi:sistem tenaga konvensionalDansistem tenaga darurat.
Penunjukan Kekuatan Utama
Nama Kekuatan | Voltase | Aplikasi |
---|---|---|
Nomor 79 | Biasanya AC 110V | Menggerakkan kontaktor utama, sirkuit pengaman, kunci pintu, dan sistem rem. |
#420 | Tegangan AC24–48V | Menyediakan sinyal tambahan (misalnya sakelar leveling, sakelar batas, relai). |
C10-C00-C20 | Tegangan listrik 100V | Memberi daya pada peralatan mobil (misalnya, stasiun atas mobil, panel operasi). |
H10-H20 | Tegangan listrik 100V | Menyediakan perangkat pendaratan (diubah ke DC melalui kotak daya untuk penggunaan tegangan rendah). |
L10-L20 | Tegangan listrik 220V | Rangkaian pencahayaan. |
B200-B00 | Bervariasi | Peralatan khusus (misalnya, sistem pengereman regeneratif). |
Catatan:
-
Tingkat tegangan dapat bervariasi berdasarkan model lift (misalnya, tegangan #79 pada lift tanpa ruang mesin cocok dengan tegangan #420).
-
Selalu rujuk manual teknis masing-masing model untuk spesifikasi yang tepat.
Sistem Tenaga Konvensional
-
Berbasis Transformator:
-
Masukan: 380V AC → Keluaran: Beberapa tegangan AC/DC melalui belitan sekunder.
-
Termasuk penyearah untuk keluaran DC (misalnya, 5V untuk papan kontrol).
-
Transformator tambahan dapat ditambahkan untuk perangkat pendaratan berkapasitas tinggi atau lampu keselamatan.
-
-
Konverter DC-DC Berbasis:
-
Masukan: 380V AC → DC 48V → Dibalikkan ke tegangan DC yang dibutuhkan.
-
Perbedaan Utama:
-
Sistem yang diimpor mempertahankan daya AC untuk stasiun pendaratan/atas mobil.
-
Sistem domestik sepenuhnya beralih ke DC.
-
-
Sistem Tenaga Darurat
-
(M)ELD (Perangkat Pendaratan Darurat):
-
Aktif saat listrik padam untuk menggerakkan lift ke lantai terdekat.
-
Dua jenis:
-
Aktivasi Tertunda: Memerlukan konfirmasi kegagalan jaringan; mengisolasi daya jaringan hingga operasi selesai.
-
Pencadangan Instan: Mempertahankan tegangan bus DC selama pemadaman.
-
-
Sirkuit Pra-pengisian/Pengosongan
-
Fungsi: Mengisi dan mengosongkan kapasitor tautan DC dengan aman.
-
Komponen:
-
Resistor prapengisian daya (membatasi arus masuk).
-
Resistor pelepasan (menghilangkan energi sisa pasca-pematian).
-
-
Penanganan Kesalahan: MelihatSirkuit MCbagian untuk masalah sistem regeneratif.
Skema Rangkaian Precharge
2 Langkah Pemecahan Masalah Umum
2.1 Gangguan Sistem Tenaga Konvensional
Masalah Umum:
-
Sekring/Pemutus Sirkuit Terputus:
-
Tangga:
-
Putuskan sirkuit yang rusak.
-
Mengukur tegangan pada sumber listrik.
-
Periksa resistansi isolasi dengan megohmmeter (>5MΩ).
-
Hubungkan kembali beban satu per satu untuk mengidentifikasi komponen yang rusak.
-
-
-
Tegangan Abnormal:
-
Tangga:
-
Pisahkan sumber daya dan ukur keluarannya.
-
Untuk transformator: Sesuaikan keran input jika tegangan menyimpang.
-
Untuk konverter DC-DC: Ganti unit jika pengaturan tegangan gagal.
-
-
-
Gangguan EMI/Kebisingan:
-
Mitigasi:
-
Pisahkan kabel tegangan tinggi/rendah.
-
Gunakan rute ortogonal untuk jalur paralel.
-
Baki kabel tanah untuk mengurangi radiasi.
-
-
2.2 Gangguan Sirkuit Pra-Pengisian/Pengosongan
Gejala:
-
Tegangan Pengisian Abnormal:
-
Periksa resistor prapengisian untuk mengetahui adanya panas berlebih atau sekring termal yang putus.
-
Mengukur penurunan tegangan antar komponen (misalnya, resistor, kabel).
-
-
Waktu Pengisian Daya Diperpanjang:
-
Periksa kapasitor, resistor penyeimbang, dan jalur pelepasan (misalnya, modul penyearah, busbar).
-
Langkah-langkah Diagnostik:
-
Lepaskan semua koneksi DCP (DC Positif).
-
Mengukur keluaran rangkaian prapengisian daya.
-
Hubungkan kembali sirkuit DCP secara bertahap untuk menemukan jalur pelepasan yang abnormal.
2.3 Kesalahan Sistem (M)ELD
Masalah Umum:
-
(M)ELD Gagal Dimulai:
-
Verifikasi sinyal daya #79 saat jaringan mati.
-
Periksa tegangan dan sambungan baterai.
-
Periksa semua sakelar kontrol (khususnya pada pengaturan tanpa ruang mesin).
-
-
Tegangan (M)ELD Abnormal:
-
Uji kesehatan baterai dan sirkuit pengisian daya.
-
Untuk sistem dengan transformator penguat: Verifikasikan keran tegangan masukan/keluaran.
-
-
Penutupan Tak Terduga:
-
Periksa relai pengaman (misalnya, #89) dan sinyal zona pintu.
-
3 Kesalahan Umum & Solusinya
3.1 Kelainan Tegangan (C10/C20, H10/H20, S79/S420)
Menyebabkan | Larutan |
---|---|
Masalah Tegangan Input | Sesuaikan keran transformator atau perbaiki daya jaringan (tegangan dalam ±7% dari nilai terukur). |
Kesalahan Transformator | Ganti jika ketidaksesuaian tegangan input/output berlanjut. |
Kegagalan DC-DC | Uji masukan/keluaran; ganti konverter jika rusak. |
Kesalahan Kabel | Periksa pembumian/hubungan pendek; ganti kabel yang rusak. |
3.2 Kegagalan Papan Kontrol untuk Menyala
Menyebabkan | Larutan |
---|---|
Masalah Pasokan 5V | Verifikasi keluaran 5V; perbaiki/ganti PSU. |
Cacat Papan | Ganti papan kontrol yang rusak. |
3.3 Kerusakan Transformator
Menyebabkan | Larutan |
---|---|
Sirkuit Pendek Keluaran | Menemukan dan memperbaiki saluran yang terputus. |
Daya Jaringan Tidak Seimbang | Pastikan keseimbangan 3 fase (fluktuasi tegangan |
3.4 Kerusakan (M)ELD
Menyebabkan | Larutan |
---|---|
Kondisi Awal Tidak Terpenuhi | Periksa sakelar kontrol dan kabel (khususnya pada sistem tanpa ruang mesin). |
Tegangan Baterai Rendah | Ganti baterai; periksa sirkuit pengisian daya. |
3.5 Masalah Sirkuit Pra-Pengisian/Pengosongan
Menyebabkan | Larutan |
---|---|
Kesalahan Daya Masukan | Perbaiki tegangan jaringan atau ganti modul daya. |
Kegagalan Komponen | Uji dan ganti bagian yang rusak (resistor, kapasitor, busbar). |
Catatan Dokumen:
Panduan ini sesuai dengan standar lift Mitsubishi. Selalu ikuti protokol keselamatan dan baca manual teknis untuk detail khusus model.
© Dokumentasi Teknis Perawatan Lift